Lombok Barat, NTB – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Telagawaru Kecamatan Labuapi Lombok Barat mengambil langkah progresif dan strategis dalam memenuhi kewajiban Desa terkait program ketahanan pangan. Tidak hanya fokus pada satu sektor, BUMDes Telagawaru memilih mengembangkan dua komoditas unggulan sekaligus: peternakan Bebek Entok dan pengadaan Sapi melalui sistem bagi hasil untuk warga, Selasa 9 Desember 2025.
Kepala Desa Telagawaru H.Hotaman menjelaskan, bahwa fokus utama mereka adalah Bebek Entok, yang dinilai memiliki potensi pasar luar biasa ke depan. Program ini dikembangkan secara terintegrasi, meliputi tiga aspek utama Pembibitan Menjamin ketersediaan bibit unggul secara mandiri, Telur Memanfaatkan hasil telur Entok untuk konsumsi maupun olahan, dan Pedaging Mempersiapkan Entok sebagai komoditas daging berkualitas.
“Alhamdulillah dari perjalanan dua bulan ini, sudah banyak perkembangan di ketahanan pangan ini, khususnya di Bebek Entok,” ujar Hotaman
Selain Bebek Entok, BUMDes juga mengelola unit Bebek Petelur dengan target pengadaan mencapai 500 ekor ke depan. Saat ini, total ternak Bebek yang sudah dimiliki BUMDes, termasuk Bebek Entok dan Bebek Petelur, telah mencapai kurang lebih 500 ekor.
Selain ternak unggas, BUMDes Telagawaru juga menjalankan program pengadaan Sapi bagi warga melalui sistem bagi hasil.
“Pengadaan sapi ini diberikan kepada penggarap yang sudah asli. Keuntungannya juga akan menambah keuntungan BUMDes, dan menambah keuntungan kita di Desa,” jelasnya Kades Telagawaru.
Meskipun baru berjalan sekitar dua bulan, antusiasme pasar sudah terlihat. Pembeli telur dan pemesan daging telah mendatangi BUMDes. Namun, BUMDes Telagawaru memilih langkah hati-hati.
“Kita belum berani utarakan (kesanggupan pasar), karena kita baru mulai, masih meniti supaya lebih bagus lagi. Besok kalau sudah mulai bertelur (dengan populasi ideal), otomatis kita akan telepon pembelinya,” terangnya.
Potensi besar juga datang dari warga lokal yang berniat memproduksi telur asin dan siap menjadi mitra pemasok telur dari BUMDes.
Hotaman berharap besar bahwa pengembangan ini akan memberikan dampak langsung dan positif bagi masyarakat, terutama dengan rencana membuka peluang bagi warga untuk menjadi peternak mandiri.
“Harapannya ke depan, siapa yang punya lahan, kita akan pasok dia dengan bibit-bibit, Ia mencontohkan, jika dari 300 ekor bebek betina saja menghasilkan rata-rata 12 telur per ekor per hari, potensi hasilnya sangat besar dan bisa disalurkan ke masyarakat yang ingin memulai usaha peternakan.
“Mudah-mudahan ini warga kita banyak yang terima dengan positif, untuk menambah penghasilan kita, untuk menambah ilmu kita, wawasan kita ke depannya,” tutup Kades Telagawaru.












